Parapat, Sumutpos Id, - Ratusan pedagang Kaki Lima yang bergabung dengan pelaku wisata perkapalan Pantai Bebas Parapat mengelar aksi damai disekitar Jalan Lintas Sumatera , tepat di pintu masuk objek Wisata Parapat , Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara pada Selasa(9/4-2024).
Aksi tersebut terkait kebijakan larangan Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga berjualan diseputar tempat wisata Ruang Terbuka Publik (RTP) yang berlaku sejak 11 Maret 2024. Dengan dalih sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 41 -2012.
Dengan memprihatinkan puluhan anak-anak pedagang ikut mendukung kegiatan aksi damai sambil membawa spanduk bertuliskan ' Kami Butuh Biaya Sekolah , Perut Kami Lapar, dan Bapak Bupati Kami Butuh Kebijakan Mu. Yang dikawal oleh pihak Kepolisan , Anggota TNI dan Satpol PP Simalungun.
Koordinator aksi Rico Nainggolan menyampaikan supaya Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga dapat mengambil kebijakan dan lebih memikirkan kesejahteraan masyarakat pedagang khusus di objek wisata Pantai Bebas Parapat.
Afron Sirait didampingi Leston Situmorang selaku Pembicara turut mengatakan pihaknya terpaksa melawan karena dinilai Bupati mengeluarkan kebijakan tidak berpihak kepada masyarakat.
" Harusnya Bupati Simalungun bisa duduk bersama dengan masyarakat mencari solusi, demi kelangsungan hidup para pedagang, dan besar harapan kami supaya respon masyarakat ini bisa menjadi perhatian penuh oleh Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, " ucapnya,
Mantan anggota Legislatif itu juga menyampaikan, peraturan tertingi bukan harga mati. Dan ketika masyarakat membutuhkan maka ada pertimbangan untuk dibawa menjadi bahan diskusi di peraturan yang mengikat. Demi mengigat dan melihat kelangsungan hidup masyarakat yang sangat membutuhkan.
" Orasi ini bukan semata untuk ramai-ramai dan sebagai tontonan, tapi orasi ini untuk bertahan hidup anak-anak dan bukan mencari memperkaya diri, maka dalam kesempatan ini, besar harapan kami bukan melawan Pemerintah yang ada, dari instektural, Kepolisian, dan TNI jangan ditakut-takuti masyarakat, karena bapak-bapak adalah bagian dari masyarakat yang bisa merangkul, " kata Afront Sirait.
Dalam orasi Tina Ambarita selaku Ketua Pedagang Pantai Bebas menyampaikan, pedagang di Pantai Bebas Parapat butuh hidup dan makan. Akan tetapi atas adanya kebijakan Bupati Simalungun anak-anak mereka terancam meraih pendidikan.
" Kami pedagang tidak mengerti regulasi dan perda, yang tau kami hanya berjualan, supaya kami bisa makan dan anak-anak kami bisa sekolah, karena setahu kami, RTP Pantai Bebas dibangun untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar," ucap Tina.
Pantau dilapangan, aksi damai tersebut berjalan dengan aman dan kondusif. Begitu juga arus mudik lebaran berjalan lancar seperti biasanya. Bahkan beredar informasi aksi damai para pedagang akan tetap berlanjut hinga ada kepastian dari Bupati Simalungun mereka bisa berjualan di seputar RTP Pantai Bebas Parapat. Setelah jadwal Sholat Magrib para pedagang membubarkan diri dengan kondusif. (RED-SP-ID/Hery)