Sumutpos.id | Jakarta-- Pemerhati desa Tua Uli Pangaribuan, bersama Pendamping Hukum LBH SERIKAT RAKYAT INDONESIA sengaja mendatangi Kantor Staff Presiden (KSP), guna untuk menindak lanjuti persoalan yang ada di Desa Pintu Bosi, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba Sumatera Utara. (13/09)
Sebelumnya Tua dan Pendamping Hukumnya, telah melaporkan dugaan penyimpangan yang terjadi di BUMDes Maju Jaya desa Pintubosi ke Polres Kabupaten Toba dan Kejaksaan Negeri Toba.
" Bulan juli yang lalu, kami dan LBH Serikat Rakyat Indonesia sudah melaporkan dugaan penyimpangan yang diduga dilakukan oleh direktur BUMDes Maju Jaya Pintu Bosi, Desa Pintu Bosi ke Polres Kabupaten Toba dan Kejaksaan Negeri Toba.
Dan sesuai pemberitahuan perkembangan dari APH, bahwa laporan kami sudah di tindak lanjuti dan ditangani Inspektorat Daerah Kabupaten Toba.
iklan pemilihan pangulu serentak kabupaten simalungun |
Saat kami konfirmasi ke Inspektorat Daerah Kabupaten Toba: "Bagaimana pak terkait perkembangan audit atas BUMDes Maju Jaya Pintu Bosi ?"
Sedang dilakukan audit pak, jawab Patuan Pasaribu yang saat ini menjabat sebagai Inspektur Daerah Kabupaten Toba. Kata Tua kepada wartawan
Disisi lain juga, pada oktober 2023 mendatang akan dilaksanakan Pemilihan Kepala Desa Pintubosi.
Sesuai pengamatan kami dilapangan, bahwa Kepala Desa Henri Pangaribuan[Red] yang menjabat sebelumnya dan Dirut BUMDes Maju Jaya Pintu Bosi Marasil Pangaribuan[Red] telah menjadi calon tetap atau kandidat untuk memimpin desa pintu bosi kedepannya, di sela-sela proses audit sedang berlangsung, Pemerintah Daerah Kabupaten Toba secara langsung menerbitkan surat keterangan bebas Tuntutan Ganti Rugi (TGR), dengan meloloskan Kepala Desa purna bakti dan Dirut BUMDes Maju Jaya Pintu Bosi menjadi calon tetap pada Pemilihan Kepala Desa oktober mendatang."
Maka atas persoalan ini, saya sebagai perwakilan masyarakat desa pintu bosi. Bahwa penting menurut kami menyampaikan persoalan ini kepada Presiden Republik Indonesia, melalui Kantor Staff Presiden untuk jawaban terang benderang.
Karena desa harus jadi kekuatan ekonomi, melalui BUMDes produktif dan Akuntabel. Merdeka !!!. Tutup Tua Uli Pangaribuan.[RED-SP-ID/Tempoe/17]