(Image/Gambar) : Bupati Simalungun Radiapoh Sinaga saat bertemu Ditjen Pra Sarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementerian Pertanian RI Ali Jamil di Jakarta. |
Jakarta - Sumutpos.id : Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga didampingi Kadis Pertanian Sakban Saragih melakukan kunjungan ke Kementerian Pertanian (Kementan) RI di Jakarta, Selasa (18/4/2023).
Tujuan Bupati Simalungun bersama Kadis Pertanian berkunjung ke Kementan RI untuk melakukan koordinasi dengan Ditjen PSP dalam rangka meningkatkan pertanian di Kabupaten Simalungun.
Di Kementan RI, Bupati Simalungun dan Kadis Pertanian bertemu dengan Direktotrat Jenderal Pra Sarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementerian Pertanian RI Ali Jamil diruang kerjanya dan melakukan berbagai pembahasan tentang pertanian.
Dalam kesempatan itu Bupati mengajukan permohonan kepada Ditjen PSP agar memberikan dukungan kepada Kabupaten Simalungun dalam upaya meningkatkan produksi pertanian seperti bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dan sarana pendukung lainnya.
Bupati juga menjelaskan tentang topografi Kabupaten Simalungun. Menurut Bupati, Kabupaten Simalungun merupakan salah daerah yang memiliki luas wilayah terbesar di Sumatera Utara, memiliki 32 kecamatan dan jumlah penduduk lebih kurang 1 juta jiwa, sebagain besar hidup dari sektor pertanian.
Bupati berharap kepada Kementan RI melalui Ditjen Pertanian, dapat memberikan bantuan terhadap peningkatan produksi pertanian di Kabupaten Simalungun, terutama penambahan alokasi pupuk subsidi pupuk hayati cair, pupuk organik cair, penggunaan benih bersertifikat dan alsintan.
Untuk mempertahankan maupun menambah luas baku sawah di Kabupaten Simalungun, Bupati mengatakan bahwa pertanian di Kabupaten Simalungun juga sangat membutuhkan sarana dan pra sarana pendukung seperti sumur bor dan perbaikan irigasi, yang saat ini kondisisi sangat membutuh perbaikan.
Selain itu, Bupati juga bermohon kepada Kementan RI terkait pembangunan jalan usaha tani, untuk memudahkan para petani mengangkut hasil pertanian disaat musim panen untuk dipasarkan, sehingga para petani tidak lagi menambah biaya untuk mengangkut hasil pertaniannya.(Red-SP.ID/FIS)