Nias Barat - Sumutpos.id : Pemerintah Kabupaten Nias Barat telah menyalurkan 20 ton beras kepada 400 KK sebagai korban banjir dan tanah longsor yang terjadi pada Minggu (13/11/2022). Hal tersebut diinformasikan oleh Famomaha Halawa, S.Pd., M.M, Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nias Barat, Rabu (16/11/2022).
“Sebanyak 20 ton beras telah disalurkan kepada 400 KK yang mengalami dampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Nias Barat”, ujar Famomaha Halawa.
Famomaha Halawa lebih lanjut mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan pendataan warga Nias Barat yang menjadi korban dan mengalami dampak banjir dan tanah longsor yang terjadi pada hari Minggu lalu.
“Sesuai petunjuk Bapak Bupati, Tim dari BPBD masih terus melakukan pendataan warga yang mengalami dampak bencana banjir dan tanah longsor, dan setelah datanya lengkap, kita ajukan kembali ke Bulog untuk diproses penyaluran bantuan kepada penerima”, ungkapnya.
Sebagaimana diketahui bahwa hujan deras yang terjadi beberapa hari di Kabupaten Nias Barat, telah mengakibatkan banjir dan merendam sejumlah rumah warga yang ada di Kecamatan Mandrehe, Mandrehe Barat, Lahomi, dan Moro’o akibat meluapnya sungai Moro’o dan Sungai Lahomi serta sungai-sungai kecil lainnya.
Setelah melakukan peninjauan langsung di lokasi terjadinya banjir dan mendapatkan laporan dari Tim Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Nias Barat, Bupati Khenoki Waruwu menetapkan bencana banjir dan tanah longsor tersebut sebagai bencana daerah.
Pasca penetapan status sebagai bencana daerah, pemerintah Kabupaten Nias Barat menyalurkan bantuan pangan berupa lauk pauk cepat saji dan beras sebanyak 20 ton kepada 400 KK korban banjir dan tanah longsor.
Pada saat penyaluran bantuan yang dipusatkan di gedung gereja BNKP Hiligafia Desa Sisobambowo Kecamatan Mandrehe, Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu turun langsung menyalurkan dan memastikan semua bantuan tersalurkan kepada penerima hingga pukul 02.00 WIB menjelang subuh.
Pada saat itu, Bupati Khenoki Waruwu memerintahkan agar OPD terkait terus melakukan pendataan dan menyalurkan bantuan bagi para korban yang mengalami dampak bencana banjir dan tanah longsor.
“Terus didata dan diberikan bantuan kepada warga yang mengalami dampak banjir, yang rumahnya terendam banjir, peralatan rumah tanggga dan ternaknya hanyut/mati, tempat usahanya rusak serta lahan pertaniannya terancam gagal panen akibat terendam banjir atau tertimbun longsor”, tegas Bupati Khenoki Waruwu.
Bupati Nias Barat, Khenoki Waruwu juga telah memerintahkan perangkat daerah terkait untuk melakukan langkah-langkah penanganan tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor secara cepat, tepat, terpadu dan koordinatif, sesuai standar dan prosedur penanggulangan bencana pada masa keadaan darurat. (Red-SP.ID/FH)