(Image/Gambar) : Ketua KPHB Simalungun Jhon Mejer Purba. |
Simalungun- Sumutpos.id : Koperasi Pangan Haroan Bolon (KPHB) Simalungun berperan sebagai konsolidator sekaligus aggregator. Koperasi dapat menjadi solusi bagi sektor pertanian pada struktur ekonomi di level mikro.
"Petani yang mengolah pertanian di lahan sempit digabungkan dan dikonsolidasi lewat koperasi. Kemudian, diwujudkan dalam corporate farming," kata Jhon Mejer Purba yang merupakan ketua KPHB Simalungun, Senin (4//10/2021).
“(Konsolidasi) ini bisa menjadi solusi sistem pertanian kepada petani lahan sempit. Kalau petaninya digabung dalam koperasi, pembiayaan jadi mudah,” tambahnya.
Meningkatkan modal usaha petani dan juga dapat menjamin pasokan dan distribusi pangan ke pasar, harapan kedepannya koperasi dapat mengembangkan pasar pertanian tidak saja di dalam negeri tapi juga ke luar negeri atau pasar global.
Menurut Jhon Mejer Purba yang merupakan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia, “pengembangan koperasi di sektor pangan dapat meningkatkan nilai tukar petani. Koperasi di sektor pangan sebagai badan usaha yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan petani”.
“Penguatan di sektor pangan dan pertanian pada umumnya sudah menjadi program prioritas Pemkab Simalungun dengan slogan Rakyat Harus Sejahtera”, Lulusan ITB itu menambahkan, saat ini penduduk di Kabupaten Simalungun berjumlah 1.152.025 jiwa penduduk, sekitar 58 persen bekerja di sektor pertanian, seperti padi, jagung, ubi kayu, kentang dan sebagainya serta pertanian holtikutura.
“Kita yakin bantuan dari pemerintah pusat untuk membantu mengembangkan potensi pangan di Simalungun. Seperti kita ketahui bersama belum lama ini KPHB Simalungun melakukan MoU dengan PT BUMR Pangan Terhubung Sukabumi. PT BUMR Pangan Terhubung tersebut telah meningkatkan ekonomi petani khususnya padi dan sawah sejak 2017. Dimana petani di Sukabumi diorganisasikan dalam bentuk badan hukum koperasi," terang Jhon Mejer.
Pada pertemuan tersebut hadir dari tiga kementerian, antara lain Direktur Pangan dan Pertanian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Ir. R. Anang Noegroho Setyo Moeljono, MEM, Deputi Teknis IPDMIP (Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program) Kementerian Pertanian Famela Fadhila dan Staf Khusus Kementerian Koperasi dan UKM Riza Damanik PhD dan Asisten Deputi Pengembangan dan Pembaharuan Perkoperasian Kemenkop dan UKM Bagus Rachman SE MEc. (Red-SP.ID/FIS).