Viral Medsos : Heboh Warga Satu Desa Borong Beli Mobil Baru -->
AYO IKUTI PROTOKOL KESEHATAN - CEGAH PENYEBARAN COVID-19 DIMULAI DARI DIRI KITA SENDIRI

Pengikut


Iklan

Viral Medsos : Heboh Warga Satu Desa Borong Beli Mobil Baru

Rabu, 17 Februari 2021

(Image/Gambar): Heboh, warga satu desa borong beli mobil baru setelah tanah mereka dibayar oleh Pertamina untuk pembuatan Kilang minyak

Sumutpos.id :
Baru-baru ini media sosial sedang dihebohkan dengan peristiwa unik, yaitu warga satu desa memborong mobil baru hingga ratusan unit.
Bukan tanggung-tanggung, total ada 176 unit mobil yang dipesan oleh warga di desa tersebut.
Bahkan, warga di desa ini memborong mobil tersebut secara bersamaan hingga diantar ke rumahnya juga berbarengan.
Ratusan mobil itu merupakan milik warga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Kehebohan ini bermula dari unggahan video akun TikTok @rizkii.02, Minggu (14/2/2021), yang menampilkan puluhan truk mengantri di jalan pedesaan tersebut.

Dalam tayangan video itu, masing-masing mobil truk mengangkut ragam jenis dan merk mobil baru untuk diantar ke rumah pembelinya.
Menurut keterangan yang ditulis oleh pengunggah, mobil-mobil itu diborong oleh warga satu desa.

"Satu desa borong mobil. mantap!!," tulis si pengunggah.
Dikutip dari Surya.co.id, warga di desa ini bisa beramai-ramai membeli mobil baru bahkan dalam tenggang waktu cukup singkat karena mendapat hasil dari penjualan tanah.
Kepala Desa (Kades) Sumurgeneng, Gihanto mengatakan, tanah itu dijual untuk pembangunan kilang minyak grass root refinery (GRR) yang melibatkan Pertamina dan Rosneft, yakni perusahaan asal Rusia.

Pembangunan kilang tersebut membutuhkan lahan di tiga desa, yaitu Sumurgeneng, Wadung dan Kaliuntu.
Sementara di desanya, Gihanto mengatakan ada sekitar 225 warga dari 840 KK yang menjual tanah untuk kebutuhan lahan GRR.
Nilai tanah di sekitar lokasi pun dihargai mulai Rp 600-800 ribu.
Harga itu jauh lebih tinggi dari harga tanah pada umumnya di lokasi setempat, yakni Rp 100-150 ribu.
Gihanto pun mengungkap pendapatan warga dari hasil penjualan tanah, yang jika dirata-ratakan mencapai Rp 8 miliar.
Bahkan, ada warga yang dengan kepemilikan lahan 4 hektar menerima Rp 26 miliar.
Ada juga warga Kota Surabaya yang memiliki lahan di desa pimpinannya mendapat Rp 38 miliar.

Nilai penjualan yang tidak sedikit ini pun membuat warga di Desa Sumurgeneng berkeinginan membeli mobil, yang bisa digunakan sehari-hari.
Hingga kini mulai sejak mendapat pencairan dari penjualan tanahnya itu, sudah ada ratusan warga yang membeli mobil.
Bahkan, satu orang ada yang memiliki 2-3 mobil baru.
Total keseluruhan ada 176 unit mobil baru yang datang ke desanya.

Yang terbaru ialah seperti dibagikan dalam video unggahan akun TikTok @rizkii.02, yakni 17 mobil diantar secara bersamaan ke pemiliknya di desa tersebut.
"Benar terkait warga ramai-ramai beli mobil baru, kabarnya kemarin datang lagi dari Gresik atau Surabaya," kata Gihanto.
"Sampai sekarang sudah ada sekitar 176 mobil baru yang datang, terakhir kemarin ada 17 mobil baru," bebernya.
Mobil yang diangkut menggunakan truk towing itu bahkan mendapat pengawalan dari kepolisian.

Warga Borong Mobil Malah Buat Kades Khawatir

Melansir dari Surya.co.id, fenomena memborong mobil ramai-ramai justru malah membuat Kepala Desa (Kades) Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, khawatir.
"Ada rasa kekhawatiran karena sedikit yang dibuat usaha," kata Kades dikutip Surya.co.id, Selasa (16/2/2021).
Pasalnya, dari warga yang menjual tanahnya, rata-rata 90 persen digunakan untuk beli mobil, 75 persen untuk beli tanah, 50 persen untuk bangun rumah.
Sedangkan yang untuk usaha sedikit sekali, hanya beberapa saja.

"Yang dibuat untuk usaha sedikit, banyak yang digunakan untuk beli mobil, sudah ada 176 mobil baru yang dibeli secara bertahap, kemarin baru datang 17 mobil," terangnya.
Sementara itu, seorang warga setempat, Mulyadi yang juga menjual tanahnya mengaku, membeli mobil karena untuk kebutuhan sehari-hari.
Ia tak merinci berapa yang didapat dari hasil penjualan tanah miliknya untuk proyek kilang minyak Pertamina-Rosneft ini.
"Tanah saya 1/2 hektare, sebagian uangnya untuk membeli mobil," tutupnya tak menyangka.
(Red-SP.ID)