Ketua Umum Persatuan Wartawan Online Independen Nusantara (PWOIN) |
Jakarta, Sumutpos.id : Ketua Umum (Ketum) Perkumpulan Wartawan Online Independen Nusantara (PWOIN), Feri Rusdiono menegaskan pentingnya memahami nilai-nilai Pancasila, salah satunya agar masyarakat Indonesia semakin mengerti adat-istiadat setempat.
Demikian yang diungkapkan Ketum PWOI Nusantara saat memberikan pemahaman lewat telepon WhastApp-nya kepada Ketua PWOI Kalimantan Tengah, Muhamad Sidik, Kamis (12/11/2020) malam terkait pemahaman akan nilai-nilai pancasila sebagai ideologi bangsa yang seakan mulai terkikis.
Feri Rusdiono mengatakan hal ini lantaran melihat kurangnya pemahaman mengenai pendidikan pancasila sebagai ideologi negara.
“Ini salah satu tugas Insan Pers PWOI Nusantara,” tegasnya.
Maka, untuk membangun kembali rasa Cinta Pancasila di hati masyarakat, lanjut Rusdiono, diperlukan sebuah revolusi mental untuk semua komponen bangsa.
“Pembinaan terhadap pendidikan pancasila ini juga seiring dengan pengembangan revolusi mental untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia yang memiliki integritas tinggi dan lebih mengerti tentang adat-istiadat dalam suatu daerah tertentu di mana dia tinggal,” jelasnya.
Feri juga mengingatkan bahwa gagasan revolusi mental pertama kali dilontarkan oleh Presiden Soekarno pada peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1956.
Pada saat itu, dikisahkannya, Bung Karno sangat prihatin dengan mental bangsa yang masih ‘mandeg’. Seyogyanya, kemerdekaan bukan hanya sekedar memerdekakan negara tetapi juga merevolusi cara berpikir masyarakat agar makna dari kemerdekaan yang sesungguhnya dapat tercapai dengan baik.
Feri Rusdiono menegaskan bahwa membangun suatu negara atau daerah sesungguhnya bukan hanya sekedar membangun fisik yang bersifat material, namun juga membangun jiwa bangsa.
Lanjutnya, ide untuk melakukan gerakan revolusi mental ini yang akan dikembangkan oleh Insan Pers PWOI Nusantara untuk membangun Indonesia agar lebih maju dalam segala hal.
“Dalam kehidupan sehari-hari, praktek revolusi mental diwujudkan dengan menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, memiliki semangat gotong-royong, dan memiliki mental yang tangguh,” ujar Ketum PWOI Nusantara ini.
Dikatakannya, dalam mencari informasi maupun pendekatan kepada para pemimpin dan aparat negara agar seluruh pengurus dan anggota pers PWOI Nusantara bisa menggerakkan revolusi mental.
Menurutnya, gerakan itu harus dimulai dari tingkat pemerintah Pusat hingga pelosok daerah dan lembaga terkait untuk bersama-sama saling introspeksi dan saling mengingatkan bahwa negeri ini sudah terkikis mental hingga budi pekerti, melupakan seni dan budaya warisan para leluhur yang pernah diakui mancanegara dan pernah dimiliki negeri tercinta nusantara.
Feri Rusdiono menguraikan, pengembangan revolusi mental agar dijadikan perhatian khusus oleh pemerintah untuk mewujudkan Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan merupakan salah satu dari 6 (enam) Agenda Pembangunan yang menjadi prioritas nasional untuk diimplementasikan.
Ketua Umum PWOI Nusantara, Feri Rusdiono pun mengharapkan agar seluruh pengurus se-Nusantara memahami enam kegiatan prioritas, yakni:
(1) Revolusi Mental dalam sistem pendidikan;
(2) Revolusi mental dalam tata kelola pemerintahan;
(3) Revolusi mental dalam sistem sosial untuk memperkuat ketahanan, kualitas dan peran keluarga, dan masyarakat;
(4) Penguatan pusat-pusat perubahan gerakan revolusi mental;
(5) Pembangunan dan pembudayaan sistem ekonomi kerakyatan berlandaskan pancasila; dan
(6) Pembinaan ideologi Pancasila, pendidikan kewarganegaraan, wawasan kebangsaan, dan bela negara.
Menurut Rusdiono, gerakan revolusi mental semakin relevan bagi bangsa Indonesia yang saat ini tengah menghadapi berbagai permasalahan, yakni merosotnya wibawa negara, merebaknya intoleransi, dan melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional.
“Semoga semua dapat berjalan sesuai dengan target yang telah dicanangkan,” harap Feri Rusdiono, Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Online Independen Nusantara. (TIM/Redaksi)